Senin, 14 Maret 2016

Ujian Kompre dan Kisah Sebuah Grup Belajar



Teman-teman seangkatan di bangku kuliah, besok dan dua hari kedepan akan menghadapi ujian komprehensif atau ujian kompre. Konon, dalam ujian ini akan di tes (katanya sih tesnya lisan) untuk menguji sejauh mana pemahaman kita terhadap teori perkuliahan yang selama ini telah dipelajari. 

Selama kuliah, khususnya saya beserta teman-teman yang mengambil Pendidikan Bahasa Inggris di IAIN Tulungagung, ternyata tidak melulu pada mata kuliah skill Bahasa Inggris saja yang dipelajari, tetapi ada mata kuliah yang lain juga  yang sangat penting, seperti teori yang berkaitan tentang penelitian, keagamaan, kependidikan/keguruan, dll. Teori-teori tersebut akan diujikan dalam satu waktu di depan para penguji. Hmmm , belum juga ujian, saya bayangkan kok sudah nervest, he he he

Katanya Mas/Mbk senior, ujian kompre ini ada standar lolosnya juga, jika mendapat  nilai dibawah standar ya tidak lolos dan harus mengulang. Bidang mana yang tidak lolos, itulah yang harus diuji ulang. Yah, semoga teman-teman saya, khususnya teman satu kelas saya tidak ada yang mengulang dan bisa lolos semua. Aamiin.

Seandainya saja saya ikut ujian kompre pada hari itu juga, pasti saya akan seru-seruan dengan teman-teman untuk belajar mempersiapkan ujian ini. Kemarin sempat ada pemberitahuan di grup WA kelas, bahwa akan ada belajar bersama menjelang ujian kompre, siapa yang pengen ikutan konfirmasi di grup tersebut, lalu dibagi kelompok. 

Setiap kelompoknya akan dapat materi tertentu (pembagian materi dibuat oleh salah seorang teman saya). Bersama kelompoknya membahas materi yang telah didapat, lalu dipresentasikan pada saat hari dimana semua kelompok berkumpul di hari yang telah disepakati. Mungkin, hal itu sudah dilaksanakan oleh teman-teman, karena saya tidak tahu bagaimana kelanjutannya.

*Setelah info itu, sampai sekarang saya belum lagi bergabung di grup WA kelas, karena nomor WA saya ganti gara-gara HP saya sempat nge-flash lalu semua kontak dan aplikasi hilang, termasuk WA. Saya daftarkan WA dengan nomor Indonesia tidak bisa, jadi ya harus buat WA baru dengan nomor baru. Saya pikir bakalan merepotkan teman-teman kalau masuk di grup dengan nomor baru, jadi sementara saya cari info di grup dengan bertanya kepada teman-teman dengan japri. Siapa tahu setelah pulang WA dengan nomor yang lama bisa diaktifkan kembali, maka saya akan masuk di grup lagi. Kalau memang tidak bisa, ya terpaksa harus masuk grup dengan nomor baru….Begitu ceritanya

Karena itulah saya tidak bisa mengikuti bagaimana kelanjutan teman-teman dalam menjalankan diskusinya menjelang ujian kompre. Tapi, pernah ada teman satu kelas yang beberapa hari lalu mengunggah foto di facebook bersama beberapa orang (tidak lebih dari lima orang). Berdasarkan status yang saya tangkap, barusan baru belajar untuk mempersiapkan kompre. Mungkin benar, meskipun yang ikut tidak sebanyak waktu diskusi di grup WA waktu itu. 

Wajar kalau yang datang sedikit ... karena itu bukan sebuah keharusan, jadi teman-teman tidak bisa kompak datangnya, tidak seperti waktu mengerjakan tugas kelompok yang diberikan oleh dosen-dosen waktu perkuliahan. Memang kebanyakan dari kami sering mengadakan diskusi pada saat mengerjakan tugas kelompok dari dosen saja, selebihnya sulit untuk berkumpul bersama.

Tapi tidak untuk beberapa orang dari satu kelas tersebut, mungkin karena beberapa orang itu kalau mau kemana-mana gampang, jadinya mau ketemu kapan saja bisa dan sebenarnya menjelang ujian kompre ini adalah waktu yang sangat pas untuk wahana ketemuan.

Di dalam satu satu kelas (TBI VIII-A) ada sebuah grup (belajar), namanya amburadul grup (ha ha abaikan namanya). Awalnya, hanya berisi "trio cungkring" saja, salah satunya saya he he, tapi entah kenapa ada seorang teman yang tidak masuk kriteria cungkring masuk di grup ini. Bukan lagi trio cungkring namanya, namun berubah jadi “Amburadul Grup”, anggotanya ada empat orang. Saya juga tidak tahu berawal dari mana grup ini terbentuk dan nama “amburadul grup” bisa ada. 
  

Kalau tidak salah grup ini ada baru semester akhir-akhir ini, sekitar semester empat, bermula ada mata kuliah tertentu yang cukup memacu adrenalin, hiks hiks. Dua dari kami anak kos, sementara dua lainnya anak rumahan, tapi uniknya kami gampang jika ketemuan. Paling sering kumpulnya dirumah teman saya yang rumahnya dekat dari kampus, sesekali juga di tempat kos saya dan kos teman saya yang satunya. Tidak pernah ketemuan di rumah teman rumahan yang satunya, karena jarak rumahnya paling jauh sendiri. Ada juga tempat yang sangat strategis yang sering kami gunakan untuk bertemu, yaitu mushola SPBU dekat kampus.

Ada saat-saat tertentu dimana kami berkumpul, salah satunya untuk belajar bersama menjelang ulangan, baik ulangan harian, UTS, maupun UAS, atau ketika ada hal-hal tertentu yang ingin kami diskusikan. Lebih sering lagi kami bersama ketika istirahat kuliah atau menunggu jam kuliah berikutnya. Di saat itulah, kami sering janjian lalu berkumpul.

Teman-teman satu kelas tidak banyak yang tahu, bahkan mungkin tidak ada yang tahu kalau ternyata diantara kami sering bertemu dan belajar bersama. He he, kami memang sering tidak ajak teman jika ketemuan atau belajar kelompok (mau diajak, takut malah merepotkan), tapi kalau ada teman yang mau ikut juga tidak dilarang kuat. Kalau ada yang bersedia ikutan ya dipersilahkan. 

Ada keseruan tersendiri yang kami rasakan ketika berdiskusi atau belajar bersama, sehingga membuat kami ingin lagi dan lagi untuk bertemu kembali dan belajar bersama. Tidak ada dari kami yang mendominasi di dalam grup belajar bersama (sekaligus grup lain-lain) , semua saling membantu, saling melengkapi, dan saling memahamkan. Akupun juga suka bisa berkesempatan belajar dengan mereka dan saya telah merasakan keseruan itu. 

Dari belajar kelompok itu memang tidak menjamin kalau bakalan lancar waktu mengerjakan soal-soal ujian. Tapi, kadang yang semula lupa bisa jadi dengan mengingat belajar seru dengan grup tadi langsung dapat pencerahan. 

Terakhir kali kami belajar bersama  seru dan menyenangkan waktu menjelang ujian akhir semester kemarin. Setelah itu, teman-teman sudah punya bisnis sendiri-sendiri, yaitu melaksanakan KKN dan PPL di tempat yang berbeda-beda, sehingga kami jarang berkumpul lagi. 

Menjelang ujian kompre ini sebenarnya menjadi waktu yang sangat pas untuk kami berkumpul dan belajar bersama, sayangnya saya berkesempatan untuk mengikuti ujian kompre setelah pulang dari Thailand. Benar-benar sangat disayangkan, kesempatan yang terakhir untuk saya belajar seru dan menyenagkan di saat situasi yang tepat bersama mereka belum bisa dilaksanakan. 

Saling semangat-menyemangati diantara kami masih tetap jalan. Malam ini kami juga sedang mengobrol di grup FB yang kami buat, tentunya bertemakan ujian kompre. Ya, begitulah ceritanya … cerita ini sekaligus sebagai obat rasa kecewa saya karena tidak bisa belajar seru dan menyenangkan bersama grup amburadul (lagi-lagi abaikan nama grup ini) bersama mereka. Semoga diantara kami bisa melewati ujian kompre ini dengan sukses. 

Semangat hadapi ujian kompre teman, Good Luck …^_^

Thailand, 14.03.2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...